Always Forever Together
Kamis, 31 Januari 2013
END !!!!!!
Malam ku yang sepi tak bertepi
Ku nikmati keindahan malam ini
Walau pun...
...
Hati merasa sendiri
Jiwa terasa sepi
Kegalauan yang menyelimuti
Ku renungkan akan tenang diri mu
Akan keadaan mu
Akan kisahmu dan kisahku
Aku pun tahu...
Engkau telah jauh dariku
Jiwa dan ragamu yang tak dapat menyatu
Bersama diriku
Aku hanya ingin tahu...
Tentang dirimu
Tentang hari-harimu
Aku yang disini
Masih menantimu
Selalu merindukan mu
Selalu berharap akan impian yang indah bersamamu
Seperti masa-masa yang indah dulu....
Sabtu, 26 Januari 2013
engingengggggg
selamat pagiiii.....
hmmm... lama indak menginjakkan kaki disini... hehehe
sekarang nama blog udah ganti yg terbaru ini... dulu pake panggilan sayang n embel2 nama pacar sih, ehh *mantan :D
mau ganti rasanya masih sayang gitu..soalnya namanya baguss --" tapi bagaimanapun HARUS segera diganti!!!!! asikkkkkk :D
ngomong2 tentang mantan, satu pertanyaan dari saya untuk diri saya sendiri dan kalian yg baca ini, "masihkah kalian sayang dengan mantan penyinggah hati kalian??"
"sudahkah kalian move on????????????????"
"seberapa cepat kalian bisa move on??"
secepat itukah ukhti bisa melupakan begitu saja segala kenangan-kenangan indah yg terukir sedemikian rupa?? lalu, apakah salah apabila kita belum bisa untuk "MOVE ON?"
move on itu mudah kok diucapkan dg lantang, tegas, semangaaaattttt!!!!!! tapi mata dan hati masih melemah... *TERPAPAR NYATA :D selalu masih menoreh kebelakang dan menitihkan air mata....
sebenarnya hal semacam itu umum dirasakan oleh para ukhti yang pernah dikhianati dan disakiti kekasihnya, tetapi itu akan membuat kita tidak bisa membuka hati untuk org lain yg bisa jadi LEBIH baik daripada m*ntan yg sudah menyakiti kita. Betul?
ketika kita sudah membuka hati untuk org lain,
dan ketika kita mulai ingin mencoba untuk masuk kedalam hidupnya..
masih aja sempet-sempetnya kita bandingin sama mantan...
hahaha
dan ujungnya kita juga nyakitin orang-orang lain yg ingin masuk di hidup kita, dosaaa :'(
kasihan juga PHPin org, nanti karma lhohhh… L
kemudian hubungan jadi indak se sinergis sebelumya...
nah kan... kita jadi tambah dosa,. memutus silllaturrahmi -__-
Niat untuk move on! sekiranya masih menyimpan foto bisa kali di delete aja *tapieman*
gimana mau berhasil move on, kalau masih suka lihat fotonya di laptop, hp, tab???
gimana mau move on kalau masih aja ngepoin dia sama pacar baru alias selingkuhannya?? *nahlo
hmmm... lama indak menginjakkan kaki disini... hehehe
sekarang nama blog udah ganti yg terbaru ini... dulu pake panggilan sayang n embel2 nama pacar sih, ehh *mantan :D
mau ganti rasanya masih sayang gitu..soalnya namanya baguss --" tapi bagaimanapun HARUS segera diganti!!!!! asikkkkkk :D
ngomong2 tentang mantan, satu pertanyaan dari saya untuk diri saya sendiri dan kalian yg baca ini, "masihkah kalian sayang dengan mantan penyinggah hati kalian??"
"sudahkah kalian move on????????????????"
"seberapa cepat kalian bisa move on??"
secepat itukah ukhti bisa melupakan begitu saja segala kenangan-kenangan indah yg terukir sedemikian rupa?? lalu, apakah salah apabila kita belum bisa untuk "MOVE ON?"
move on itu mudah kok diucapkan dg lantang, tegas, semangaaaattttt!!!!!! tapi mata dan hati masih melemah... *TERPAPAR NYATA :D selalu masih menoreh kebelakang dan menitihkan air mata....
sebenarnya hal semacam itu umum dirasakan oleh para ukhti yang pernah dikhianati dan disakiti kekasihnya, tetapi itu akan membuat kita tidak bisa membuka hati untuk org lain yg bisa jadi LEBIH baik daripada m*ntan yg sudah menyakiti kita. Betul?
ketika kita sudah membuka hati untuk org lain,
dan ketika kita mulai ingin mencoba untuk masuk kedalam hidupnya..
masih aja sempet-sempetnya kita bandingin sama mantan...
hahaha
dan ujungnya kita juga nyakitin orang-orang lain yg ingin masuk di hidup kita, dosaaa :'(
kasihan juga PHPin org, nanti karma lhohhh… L
kemudian hubungan jadi indak se sinergis sebelumya...
nah kan... kita jadi tambah dosa,. memutus silllaturrahmi -__-
Niat untuk move on! sekiranya masih menyimpan foto bisa kali di delete aja *tapieman*
gimana mau berhasil move on, kalau masih suka lihat fotonya di laptop, hp, tab???
gimana mau move on kalau masih aja ngepoin dia sama pacar baru alias selingkuhannya?? *nahlo
Terus gimana?
Kalau masih gak bisa move on, kita rubah menset, “tidak menerima
org dulu untuk parker dihatiku” wkwk
single dulu aja gk ada salahnya kok :D
I’m single and veryveryvery happy!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! *jingkrak-jingkrak
single dulu aja gk ada salahnya kok :D
I’m single and veryveryvery happy!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! *jingkrak-jingkrak
Sabtu, 17 Maret 2012
Glandula Salivary
Saliva merupakan salah satu dari cairan di rongga mulut
yang diproduksi dan diekskresikan oleh kelenjar saliva dan dialirkan ke dalam
rongga mulut melalui suatu saluran.
Saliva adalah suatu cairan mulut yang kompleks, tidak
berwarna, yang disekresikan dari kelenjar saliva mayor dan minor untuk
mempertahankan homeostasis dalam rongga mulut (Amerongan,1991; Kidd dan
Bechal,1992). Saliva adalah cairan kompleks yang diproduksi oleh kelenjar khusus dan
disebarkan ke dalam cavitas oral.
Kadar sekresi saliva normal harian berkisar
800-1500 mililiter. Kelenjar
minor hanya menyumbangkan 5% dari pengeluaran ludah dalam 24 jam.
Fungsi kelenjar saliva :
- · Memproduksi saliva yang mengandung bermacam-macam substansi organik dan anorganik.
- · Digesti :
o
untuk mengenali rasa
o
menetralisir kandungan esophagus
o
melarutkan gastric chime
o
membentuk bolus makanan (karena
amilasenya dapat memecah zat tepung)
- · Buffering :
o
dilakukan oleh ion bikarbonat , fosfat
dan residu bermuatan negatif
o
melindungi kav. oral melalui 2 jalan yaitu membuat pH oral tidak optimal utk
bakteri dan mencegah plak mikroorganisma utk menghasilkan asam
- · Organ perasa :
o
mengenali agen berbahaya
o
melarutkan substansi shg. dapat dirasakan
o
membawa substansi ke taste buds
o
protein gustin-nya diperlukan untuk pertumbuhan dan pematangan taste buds
- · Antimikrobial :
o
kandungan histatin-nya mgd. subs. antibakteri
o
lisosim : menghidrolisa dinding sel bakteri
o
laktoferin : dpt. mengikat ion Fe
bebas bakteri kekurangan
elemen esensial
o
IgA : menggumpalkan mikroorganisma (cleansing action)
-
Menghaluskan
makanan
-
Membentuk
makanan menjadi bolus-bolus sehingga dapat ditelan dengan mudah.
-
Memecah
karbohidrat menjadi maltosa dan dextrin ( Karena adanya enzim amilase dalam
saliva)
-
Mencegah
kerusakan dan erosi pada gigi.
-
Meminimalisir
keasaman rongga mulut dan mencegah kerusakan struktur gigi saat terjadi muntah.
-
Ion-ion
seperti Ca, P, dan F yang terkandung dalam saliva berperan penting pada proses
remineralisasi.
-
Mempertahankan
mulut tetap lembap.
-
Membantu
proses bicara dengan memudahkan gerakan bibir dan lidah.
-
Mempertahankan
mulut dan gigi tetap bersih.
-
Mekanisme
pertahanan tubuh (mempunyai daya anti-bakteri) dan sebagai anti oksidan.
-
Sebagai pelumas, aksi pembersihan, pelarutan, pengunyahan dan
penelanan makanan, proses bicara, sistem buffer dan yang paling penting adalah
fungsi sebagai pelindung dalam melawan karies gigi (Amerongan, 1991; AI- Saif,
1991; Kidd dan Bechal,1992).
-
Menetralisir
kadar asam yang terkandung dalam makanan dan minuman yang kita konsumsi.
-
Membuat
lidah dapat merasakan makanan dan minuman, karena air liur berfungsi memecah
makanan.
-
Membuat
makanan dapat lebih mudah dicerna.
-
Mempermudah
proses menelan, karena liur berfungsi mengikat makanan.
-
Mencegah
kekeringan pada lapisan mulut.
-
Membersihkan
gigi dari makanan dan bakteri yang menempel.
-
Kandungan Fosfor dan Kalsium pada air liur membantu perbaikan
dan pertumbuhan enamel gigi.
-
Membunuh dan
menghancurkan pertumbuhan jamur tertentu yang dapat menggangu kesehatan gigi
dan mulut
Komposisi saliva :
·
99%
air dan 1% senyawa organik dan anorganik
·
Elektrolit utama : Na, K, Ca, Cl, bikarbonat, fosfat
organik (lainnya, < 1.0 mM : Mg, S, I, Fl)
·
Anorganik
saliva antara lain : Sodium, Kalsium, Kalium, Magnesium, Bikarbonat, Khlorida,
Rodanida dan Thiocynate (CNS), Fosfat, Potassium dan Nitrat. Sedangkan komponen
organik pada saliva meliputi protein yang berupa enzim amilase, maltase, serum
albumin, asam urat, kretinin, musin, vitamin C, beberapa asam amino, lisosim,
laktat, dan beberapa hormon seperti testosteron dan kortisol.
·
mengandung
gas CO2, O2, dan N2. Saliva juga mengandung immunoglobin, seperti IgA dan IgG
dengan konsentrasi rata-rata 9,4 dan 0,32 mg%
Faktor yg
mempengaruhi komposisi saliva :
Kecepatan curah
saliva
Sifat stimulasi
Durasi stimulasi
Ritme sirkadian
Faktor genetik
Kontrol kecepatan
curah saliva tergantung pada :
Neuron (serabut
eferen parasimpatetik kolinergik)
Stimulasi pencecapan
Stimulasi mekanik
dari pengunyahan
Hormon (sedikit
berpengaruh)
Kelenjar saliva dapat dirangsang dengan cara-cara berikut:
- Mekanis, misalnya mengunyah makanan keras atau permen karet
- Kimiawi, oleh rangsangan seperti asam, manis, asin, pahit, dan pedas
- Neuronal, melalui sistem saraf autonom baik simpatis maupun parasimpatis.
- Psikis, stress menghambat sekresi, ketegangan dan kemarahan dapat bekerja sebagai stimulasi.
- Rangsangan rasa sakit, misalnya oleh radang, gingivitis, dan pemakaian protesa yang dapat menstimulasi sekresi.
Macam-macam kelenjar saliva :
-
Kelenjar
saliva mayor
a.
Kelnjar
parotis
ü letak : di depan
telinga belakang ramus mandibula
ü berat : 14-28 gram
ü berhub dg cabang
perifer N VII
ü duktus berjalan ke
depan menyeberangi m. masseter, belok masuk ke kavitas oral dan terbuka di
papila parotis (~M2 atas)
ü Terdiri atas lobus superficialis dan lobus bagian
dalam, dengan diantaranya N.VII
ü Muara nya: kelenjar stenson yang terletak di M2 atas
ü Saliva bersifat serosa
b.
Kelenjar
submandibularis
ü letak : di bag posterior
dasar mulut
ü berat : 10-15 gram
ü Duktus berjalan ke
depan dan terbuka di dalam kavitas oral di bawah lidah mll orifice kecil sebelah lateral fren. lingualis
ü Muaranya: duktus wharton yang terletak di sebelah
frenulum lingualis
ü Saliva nya campur 80% serosa 20% mukus
c.
Kelenjar
sublingualis
ü letak : di dasar
mulut antara tepi lidah dan gigi geligi
ü berat : 2 gram
ü duktus ekskretori di
dalam kav oral mell duktus-duktus kecil pada sublingual fold
ü Kadang ada pertemuan
antara kel submandibularis dan sublingualis yg membentuk kompleks
subling-submand
ü Muaranya: duktus bartholini (yang bergabung dengan
duktus submandibula dan muara yang sama)à duktus rivinus
ü Saliva: mukus
-
Kelenjar
saliva minor
Kelenjar saliva minor merupakan kelenjar kecil-kecil yang terletak di
dalam mukosa atau submukosa. Kelenjar minor hanya menyumbangkan 5% dari
pengeluaran ludah dalam 24 jam. Kelenjar-kelenjar ini diberi nama berdasarkan
lokasinya atau nama pakar yang menemukannya.
a.
Kelenjar
labialis (glandula labialis) terdapat pada bibir atas dan bibir bawah dengan
asinus-asinus seromukus.
b.
Kelenjar
bucalis (glandula bukalis) terdapat pada mukosa pipi, dengan asinus-asinus
seromukus.
c.
Kelenjar
Bladin-Nuhn (Glandula lingualis anterior) terletak pada bagian bawah ujung
lidah.
d.
Kelenjar
Von Ebner (Gustatory Gland = albuminous gland) dan Kelenjar Weber terletak pada
pangkal lidah. Kelenjar Von Ebner dan Weber disebut juga glandula lingualis
posterior
e.
Kelenjar
palatina
f.
Kelenjar
glossopalatina
Kelainan kelenjar saliva :
-
Sialodenitis kronis lebih umum mempengaruhi kelenjar submandibula
dan parotis. Penyakit ini menyebabkan degenerasi dari sel asini dan penyumbatan
duktus (AI-Sa if, 1991).
-
Kista-kista dan tumor kelenjar saliva, baik yang jinak maupun
ganas dapat menyebabkan penekanan pada struktur-struktur duktus dari kelenjar
saliva dan dengan demikian mempengaruhi sekresi saliva (AI-Sa if, 1991; Kidd
dan Bechal,1992).
-
Sindrom Sjogren merupakan penyakit autoimun jaringan ikat yang
dapat mempengaruhi kelenjar airmata dan kelenjar saliva. Sel-sel asini kelenjar
saliva rusak karena infiltrasi limfosit sehingga sekresinya berkurang (AI-Saif,
1991; Kidd dan Bechal,1992; Haskell dan Gayford,1990; Sonis dkk, 1995).
Penyakit
ini ditandai dengan :
Sekresi ludah dan sekresi kelenjar air mata yang menurun
Pembengkaan glandula parotis
Artritis
Sebab terjadinya sindroma tersebut tidak dikatakan secara jelas. Mungkin ini adalah suatu penyakit autoimune atau dapat pula disebabkan oleh virus. Sekitar 90% penderitanya berusia 40 -60 tahun, 50-60 % diantaranya juga mempunyai gangguan jaringan ikat. Penderita sindroma ini sering mengeluh rasa terbakar di lidah, bibir, dan pipi. Pada sindroma ini terjadi perubahan-perubahan pada ludah yaitu pada atrofi sel sel asinar kelenjar ludah yang melanjut pada sekresi kelenjar ludah diikuti oerubahan konsentrasi beberapa komponen organik atau anorganik. Disamping itu terjadi perubahan imunologis kelenjar ludah.
Sekresi ludah dan sekresi kelenjar air mata yang menurun
Pembengkaan glandula parotis
Artritis
Sebab terjadinya sindroma tersebut tidak dikatakan secara jelas. Mungkin ini adalah suatu penyakit autoimune atau dapat pula disebabkan oleh virus. Sekitar 90% penderitanya berusia 40 -60 tahun, 50-60 % diantaranya juga mempunyai gangguan jaringan ikat. Penderita sindroma ini sering mengeluh rasa terbakar di lidah, bibir, dan pipi. Pada sindroma ini terjadi perubahan-perubahan pada ludah yaitu pada atrofi sel sel asinar kelenjar ludah yang melanjut pada sekresi kelenjar ludah diikuti oerubahan konsentrasi beberapa komponen organik atau anorganik. Disamping itu terjadi perubahan imunologis kelenjar ludah.
-
Fibrosis
Sistik
Tiga gejala klasik pada diagnosisi penyakit ini adalah
Tiga gejala klasik pada diagnosisi penyakit ini adalah
o
Konsentrasi klorida keringat meningkat kira –
kira 5 x lipat dari harga normal
o
Gangguan
penyumbatan paru – paru kronis
o
Pankreas
tidak berfungsi
Kelenjar ludah yang terserang penyakit ini
memeliki susunan yang abnormal, walaupun secara klinis perubahannya kecil.
Kadar Ca 2+ yang meningkat dapat menjadi penyebab naiknya pertumbuhan karang
gigi, yang terjadi pada 90 – 100% penderita fibrosis sistik. Kelainan gigi pada
penderita penyakiyt ini diperkirakan disebabkan karena faktor-faktor lain yang
abnormal dalam ludah
-
Tumor
kelenjar ludah
Pada pertumbuhan tumor dikelenjar ludah sering terjadi perubahan perubahan tiak spesifik, misalnya karena pendesakan sel asinar, sehingga sintesis komponen ludah dan sekresi ludah menurun.
Pada pertumbuhan tumor dikelenjar ludah sering terjadi perubahan perubahan tiak spesifik, misalnya karena pendesakan sel asinar, sehingga sintesis komponen ludah dan sekresi ludah menurun.
-
Mumps
(parotitis epidemika)
è Penyakit infeksi virus akut yang
mengenai kelenjar saliva.
-
Sialadenitis: merupakan peradangan
pada kelenjar ludah; gejala klinisnya berupa pembengkakan dan pembesaran
kelenjar disertai nyeri tekan dan rasa tidak nyaman
-
Sialolitiasis:
Duktus mengalami infeksi karena penyumbatan oleh batu
-
Sialodochitis:
duktus mengalami penurunan fungsi karena infeksi
-
Ranula
adalah kista retensi pada kelenjar berikut ini (kelenjar sublingual,
submandibula atau kelenjar ludah minor dasar mulut). Ciri khas dari ranula
adalah bentuknya yang mirip perut katak (Rana= katak) ranula bersifat lunak,
fluktuatif dan tidak sakit.
Pengaturan sekresi saliva oleh saraf
Sekresi saliva berada dibawah kontrol saraf.
Rangsangan pada (1) Inervasi saraf parasimpatik memegang peran utama stimulus
sekresi saliva, dan berpengaruh terhadap komposisinya. Saraf parasimpatis dari
nukleus salivatorius superior(bagian dari nervus fasialis dan berlokasi di
pontine tegmentum) menyebabkan sekresi liur cair dalam jumlah besar dengan
kandungan bahan organik yang rendah. Sekresi ini disertai oleh vasodilatasi
mencolok pada kelenjar, yang disebabkan oleh pelepasan VIP (vasoactive
intestine polipeptide). Polipeptida ini adalah co-transmitter dengan
asetilkolin pada sebagian neuron parasimpatis pascaganglion. Rangsangan (2)
Saraf simpatis cenderung mempengaruhi volume sekresinya. Saraf simpatis
menyebabkan vasokonstriksi dan sekresi sedikit saliva yang akan bahan organik
dari kelenjar submandibulais. Pada kelenjar sub lingual dan kelenjar-kelenjar
minor, lebih dipengaruhi oleh respon kolinergik, sedangkan pada kelenjar
lainnya cenderung ke inervasi adrenergik. Selain dari perbedaan tipe reseptor autonom yang aktif, terdapat dua
faktor lain yang berpengaruh terhadap komposisis saliva, yaitu intensitas dan
durasi stimulasi ke kelenjar. Perbedaan tersebut berpengaruh langsung kepada
permeabilitas membran sel-sel sekretori sebagai akibat dari hilangnya
elektrolit sel tersebut.
Bagaimana Hubungan DM dengan sekresi saliva?
Pada orang-orang yang menderita
penyakit-penyakit yang menimbulkan dehidrasi seperti demam, diare yang terlalu
lama,diabetes, gagal ginjal kronis dan keadaan sistemik lainnya dapat mengalami
pengurangan aliran saliva (AI- Saif,1991; Amerongan, 1991). Hal ini disebabkan
karena adanya gangguan dalam pengaturan air dan elektralit, yang diikuti dengan
terjadinya keseimbangan air yang negatif yang menyebabkan turunnya sekresi
saliva (Amerongan, 1991).
Pada penderita diabetes, berkurangnya
saliva drpengaruhi oleh faktor angiopati dan neuropati diabetik, perubahan pada
kelenjar parotis dan karena poliuria yang berat (Scully dan Cawsan,1993;
Sidabutar dkk 1992) Penderita gagal ginjal kronis terjadi penurunan output.
Untuk menjaga agar keseimbangan cairan tetap terjaga pertu intake cairan
dibatasr. Pembatasan intake cairan akan menyebabkan menurunnya aliran saliva
dan saliva menjadi kental (Scully dan Cawson,1993; Sidabutar dkk,1992).
Penyakit-penyakit
infeksi pernafasan biasanya menyebabkan mulut terasa kering. Pada rnfeksi
pemafasan bagian atas, penyumbatan hidung yang terjadi menyebabkan penderita
bernafas melalui mulut (Haskell dan Gayford,1990).
References :
-
Hasibuan,
Sayuti. 2002. Keluhan Mulut Kering Ditinjau dari Faktor Penyebab, Manifestasi
dan Penanggulangannya. USU digital library.
-
Ganong,W.F..
Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC : Jakarta.
-
Guyton
and Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC : Jakarta.
-
Etc.
Selasa, 06 Maret 2012
TB Paru dan manifestasi dalam Rongga Mulut
TB Paru ialah suatu penyakit infeksi kronik jaringan
paru yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosae dan Mycobacterium
Bovis.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobakterium
Tuberculose. Basil tuberkulosis berukuran sangat kecil berbentuk batang tipis,
agak bengkok, bergranular, berpasangan yang hanya dapat dilihat di bawah
mikroskop. Bersifat aerob, tidak berkapsul, tidak berspora, panjangnya 1- 4
mikron dan lebarnya antara 0,3-0,6 mikron. Basil tuberkulosis akan tumbuh
secara optimal pada suhu sekitar 37°C dengan tingkat pH optimal (pH 6,4-7,0).
Untuk membelah dari 1-2 kuman membutuhkan waktu 14-20 jam. Basil
Mikobaterium Tuberkulosis anaerob tidak bereaksi terhadap pewarnaan gram tetapi
bereaksi terhadap pewarnaan Ziehl-Nielsen. Tuberkulosis yang
disebabkan oleh basil Mikobaterium Tuberkulosis tahan asam dan alkohol. Organisme penyebab
dengan batang gram-positif baik bersifat asam maupun alkohol.
Cara penyebaran penyakit tersebut antara lain :
o
Inhalasi :
melalui udara / droplet (percikan). Ke saluran pernafasan dulu à
getah bening.
o
Inokulasi :
melalui luka terbuka. Dari lukanya dulu à
getah bening
o
Ingesti :
dari saluran pencernaan
o
Infeksi. Ex : susu yang
kurang steril (microbakterium bovis).
Dari
sapi yang terinfeksi Tb, tidak direbus terlebih dahulu dan langsung diminum. Namun bisa juga sudah direbus
tapi suhunya tidak maksimum.
o
Dari scenario termasuk
: inhalasi >>
dari rokoknya.
Gejala klinis
dari penyakit TB yaitu :
o Nyeri
dada : tidak semuanya mengalami
gejala ini, karena
nyeri timbul kalau sudah sampai ke pleura. Saat menghirup dan melepaskan nafas.
o Local
: berhubungan ke paru-paru.
§ Batuk
berdahak lebih dari 3 minggu : karena ada iritasi dari bronkus.
Dahak berwarna kuning karena warna dari
sputumnya, serta leukositnya yang
berlebihan (pembusukan
dari leukositnya).
§ Sesak
nafas : jika masih dalam TB
ringan belum mengalami gejala sesak
nafas.
o Sistemik
§ Demam pada sore hari dan berkeringat
pada malam hari
Pada
siang hari terdapat matahari à
bakter tidak tahan panas à
demam pada sore hari (Kerja
bakteri itu sering pada malam hari)
Berkeringat
à
infeksi pada
bakteri pada malam hari meningkat sehingga menyebabkan
metabolismenya meningkat (panas dan keringat).
Pada
irama sirkadian yang memang
meningkat pada sore dan malam hari
§ Demam
subfebril
§ Malaise
: tidak ada nafsu makan menyebabkan nafsu makan menurun à penurunan BB akibat perdangan yang
menahun. Hilang timbul.
§ Batuk
berdarah : karena pembuluh darah terbuka atau pecah. Di ulkus dinding bronkus.
Dimulai dari batuk kering à
tidak menghasilkan sputum à
batuk produktif à
batuk berdarah.
§ Pembesran
kelenjar limfe : ulser yang indurasinya kronis
(lidah dan palatum)
o Khusus
Bila
kumannya menyebar ke organ yang
lain. Ex : Bila sampai ke otak menyebabkan meningitis.
Patogenesis dari
penyakit Tb diawali dari basil TB yang masuk ke tubuh dan akan menetap di
bronkiolus dan alveolus. Kemudian bakteri tersebut akan dikenali oleh makrofag.
Jika makrofag berhasil melawan basil TB maka akan didetruksi basil TB, namun
jika makrofag tidak berhasil melawan basil TB, kondisi makrofag lemah dan juga
dipicu oleh system imun tubuh yang menurun, maka basil TB tersebut akan
berkembang dalam tubuh makrofag dan akan didetruksi makrofag. Dari proses detruksi
makrofag dihasilkan bahan kemotaksik yang menarik makrofag yang bermigrasi dari
aliran darah ke dalam area jaringan yang meradang, kemudian akan membentuk
tuberkel yaitu penumpukan makrofag dari bahan kemotaksik. Jadi untuk membunuh
bakteri TB dibutuhkan limfosit T sehingga limfosit T berproliferasi memproduksi
sitokin mengaktifkan limfosit T2 (menambah sintesis antibody humoral) dan
limfosit T1(mengaktifkan makrofag). Keduanya mengalami respon timbal balik
yakni makrofag dan limfosit T yang berhasil melawan bakteri akan melepas TNF
sehingga menyebabkan detruksi bakteri à
TB primer. Sedangkan makrofag dan
limfosit T yang tidak berhasil melawan bakteri akan pecah dan menyebabkan
penyebaran hematogen dan akan menyebar ke jaringan tubuh à TB sekunder.
Dalam TB primer
terdapat 3 macam sarang, dimana sarang-sarang tersebut akan membentuk suatu
tuberkel yang merupakan hasil dari fagositosit makrofag.
Sarang-sarang tersebut antara lain :
o Sarang yang sudah sembuh à sarang bentuk ini tidak perlu pengobatan lagi
o Sarang aktif eksudatif à
sarang bentuk ini perlu pengobatan yang lengkap dan sempurna
o Sarang yang berada antara aktif dan sembuh à sarang bentuk ini dapat sembuh spontan, tetapi
mengingat kemungkinan terjadinya eksaserbasi kembali, sebaiknya diberi pengobatan
yang sempurna juga.
Hubungan antara
penyakit TB
dengan tekanan darah dan kebiasaan merokok
o Dengan
kebiasaan merokok : dapat merusak mekanisme pertahanan dari paru-paru (dari
bulu-bulu getarnya) à
mudah menginfeksi paru-paru (sulit ditolak oleh bahan-bahan dari rokok.)
Nikiotin
diserap lendir
dan jaringan paru à
penimbunan mucus à
peningkatan pertumbuhan bakteri (pergerakan silia dihambat)
Merokok
à
terjadi luka kecil di mukosa à
pembentukan lesi
o Tekanan
darah : aliran darah makin tinggi à
penyebaran makin cepat
Tb
à
jumlah leukosit yang meninggi, limfe rendah à Laju endap darah mengendap.
Siapapun bisa
beresiko terkena penyakit TB misalnya seorang perokok, orang yang lebih dekat
dengan penderita TB, petugas
medis, serta pemakai obat yang
mempengaruhi system pertahanan. ex : yang dikemoterapi, HIV, penyakit menahun. Namun penyakit TB dapat dicegah dengan beberapa hal.
Pencegahan
untuk penyakit ini ada 3 antara lain :
o Pencegahan Primer
§ Menghindari kontak
langsung dengan penderita
§ Meningkatkan kekebalan tubuh dengan vaksin BCG.
§ Kebersihan lingkungan : ventilasi yang cukup
o Pemeriksaan Sekunder
§ Isolasi dari penderita,
pengobatan TB sec tuntas.
Jika penderita TB juga mempunyai penyakit DM maka penyembuhannya harus secara hati-hati.
§ Penderita
TB tidak boleh dekat dengan penderita HIV karena akan memperparah TB
o Pemeriksaan Tersier
§ Memberi pengobatan secara teratur dalam jangka waktu
9-12 bulan pada penderita kambuh setelah pengobatan
§ Pemberian paduan obat efektif dengan konsep DOTS
Pencegahan
penyakit TB sebagai
seorang dokter gigi yaitu :
o Evalusi
pasien : Dengan melakukan anamnesis
secara bertahap.
o Perlindungan
diri : Memakai masker dan handscoen.
o Imunisasi
: seorang drg harus selalu update
imunisasi
o Sterilisasi
dan desinfeksi
o Laboratorium
yang asepsis
Komplikasi
yang dapat terjadi pada penyakit TB ini ialah sebagai berikut :
o Komplikasi
dini
§ Pleuritis adalah peradangan jaringan tipis yang meliputi
paru-paru dan
melapisi rongga dinding rongga dada bagian dalam
(pleura).
§ Empiema : akumulasi pus
dalam rongga
§ Laryngitis TB adalah radang pangkal tenggorokan dengan gejala
serak, perubahan suara dan gatal pada kerongkongan
§ Efusi pleura
§ Pneomonitis
§ Meningitis
§ Infeksi tulang
o Komplikasi
Lanjut
§ Obstruksi jalan nafas /
SOPT (sindrom obstruksi pasca tb).
§ Menyebabkan
kerusakan parenkim berat (fibrosis paru).
§ Karsinoma
paru
§ Sindrom
gagal nafas (ARDS)
o Pada
gangguan mulut : malnutrisi karena rasa sakit progresif yang dirasakan di mulut.
Penyakit
TB dapat diobati dengan berbagai obat dan prosedur dibawah ini :
o Antimikroba
dalam jangka waktu yang lama (paling sedikti 6 bulan) dan harus secara berturut-turut
selama 6 bulan. Jika tidak diminum diulang lagi selama 6 bulan.
o OAT primer
Kegagalan
pengobatan : asam paraamino salisilat, etionamide, tioasetazon, floroquinon, Streptomisin.
o OAT
sekunder (selama 18
bulan): ofloksasin dan
siprofoksasin
§ Tahapan
2 bulan (intensif): konversi sputum dengan cepat. Menghilangkan
keluhan dan mencegah efek lebih lanjut.
4
obat dalam 1 hari selama 60 kali.
INH
300 mg/tablet, rifampisin 450 mg/kaplet, pirazinamid 3tablet (1tablet 500 mg),
etambutol 250 mg sebanyak 3 tablet
§ 4
– 7 bulan (lanjutan): menghilangkan bakteri BTA yang tersisa , mencegah
kekambuhan, Inh, rimfapisin.inh 600mg/2 tablet, R sama.
3
kali seminggu selama 54 kali dalam 4 bulan
o Dengan
OAT (obat anti tb) : yang bersifat bakterisit. Kombinasi dari 2 obat.
o Antibiotic
diawasi dibawah pengawasan, perawat klinik dada sampai benar-benar diminum.
Dalam jangka waktu 6 bulan.
o Di
mukosa oral : tidak perlu
dilakukan pengobatan. Tapi
jika lesi timbul karena trauma maka disembuhkan
dulu penyebabnya. Melakukan
biopsy untuk pemeriksaan penunjang.
Prosedur
pemeriksaan klinik untuk menetapkan diagnose dari TB
o Anamnesis
o Pemeriksaan
KU
Konjungtiva
mata, atau kulit yang pucat karena anemia,
suhu demam sufebris, berat badan
menurun.
o Pemeriksaan
fisik
Palpasi pada tempat
lesinya, Perkusi dan Auskultasi.
o Pemeriksaan
radiologis
o Pemeriksaan
penunjang
Pemeriksaan darah, sputum,
tes tuberculin (terutama
pada anak-anak)
o Pemeriksaan
biologic
o Bronkoskopi,
USG, uji faal paruh, dan CT-scan.
Foto
ronsen thorak : bintik difus pada paru terdapat juga kavitas.
Selain pada
keadaan sistemik, TB juga mempunyai gambaran klinis pada rongga mulut. Lesi TB
pada rongga mulut dapat terjadi namun jarang. Pada umumnya keterlibatan mulut
secara klinis dapat terjadi secara primer, tetapi biasanya merupakan
manifestasi sekunder dari TB paru. Patogenesisnya TB sampai ke rongga mulut
ialah melalui sputum. Epitel di mukosa oral sensitive
terhadap kuman, kuman tersebut mengiritasi
Rongga Mulut sehingga terbentuk ulser-ulser (tergantung
daya tahan host yg rendah) juga factor
predisposisi Oral Higiennya yang jelek.
Biasanya
manifestasi dimulut hanya
ditemukan pada TB paru yang aktif,
sedangkan pada penderita yang sudah mendapatkan perawatan biasanya tidak sampai ke intraoral. Manifestasi oralnya ialah berupa ulkus dengan
gambaran irregular, superficial tapi terkadang juga dalam. Ulsernya sakit dan
ukurannya bervariasi dengan pinggiran tidak teratur dan tertutup oleh lapisan
fibrin yang berwarna kuning kelabu pada mukosa lidah, dorsum lidah, dan mukosa bibir di sudut
mulut.
Selain itu juga
dapat berupa Gingival Enlargement à berhubungan efek
proteksi pada rongga mulut pada epitel squamos pada gusi yang menyebabkan epitelnya
bertambah tebal. Osteomyelitis (jarang ditemui), Glosistis tuberkulosa : karena infeksi
bakteri TB banyak di saliva
terutama sputum à
akan menyebabkan peradangan
di sekitar lidah : karena penumpukan
basil tb pada lidah. Apabila tidak
ada basil-basilnya maka à tidak ada peradangan
tersebut.
Prosedur
pemeriksaan klinik untuk menegakkan diagnose dari manifestasi oral sebagai seorang dokter gigi ialah
sebagai berikut :
o Anamnesis
o Pemeriksaan fisik : Intraoral dan Ekstraoral.
o Pemeriksaan penunjang
: histopatologi à biopsy,
kultur
o Analisa dan merumuskan maslah
o Diagonosa
- Perencanaan perawatan dan pengobatan
Langganan:
Postingan (Atom)